MAHIR WEBSITE
Apa itu Website?
Website adalah kumpulan halaman web yang saling terhubung dan dapat diakses melalui internet menggunakan browser web. Setiap website biasanya memiliki nama domain unik (seperti www.example.com) yang digunakan sebagai alamat untuk mengaksesnya. Website dapat berisi berbagai macam konten, seperti teks, gambar, video, dan multimedia lainnya, serta sering digunakan untuk berbagai tujuan, seperti berbagi informasi, layanan, hiburan, pendidikan, bisnis, dan komunikasi.
Beberapa elemen penting dari sebuah website meliputi:
1. **Halaman Web (Web Pages)**: Setiap halaman di dalam website biasanya berisi konten tertentu dan ditulis menggunakan bahasa markup seperti HTML (Hypertext Markup Language).
2. **Domain**: Nama unik yang memudahkan pengguna untuk mengakses website (contohnya, www.google.com).
3. **Hosting**: Layanan yang menyimpan data dan file website di server sehingga dapat diakses oleh pengguna melalui internet.
4. **Navigasi**: Struktur yang memungkinkan pengguna untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lain di dalam website dengan menggunakan tautan (links) atau menu.
Website dapat digunakan oleh perorangan, organisasi, perusahaan, atau pemerintah untuk berbagai keperluan, dari blog pribadi hingga portal bisnis besar.
Pengertian Domain dan Hosting
**Domain** dan **Hosting** adalah dua elemen penting yang bekerja bersama untuk membuat sebuah website dapat diakses di internet. Berikut pengertian masing-masing:
### 1. **Domain**:
Domain adalah alamat unik yang digunakan untuk mengakses sebuah website di internet. Domain ini berbentuk nama yang mudah diingat oleh pengguna, seperti "www.example.com". Setiap website memiliki domain unik yang berfungsi sebagai identitas digital.
Domain terdiri dari beberapa bagian:
- **Top-Level Domain (TLD)**: Merupakan ekstensi domain yang berada di bagian akhir, misalnya **.com**, **.org**, **.net**, atau **.id**.
- **Second-Level Domain (SLD)**: Bagian yang berada sebelum TLD, contohnya **"example"** pada "example.com".
- **Subdomain** (opsional): Bagian tambahan sebelum domain utama, misalnya **"blog"** pada "blog.example.com".
Fungsi domain adalah memudahkan pengguna mengakses website tanpa perlu mengingat alamat IP server yang rumit.
### 2. **Hosting**:
Hosting adalah layanan yang menyediakan ruang di server tempat file dan data website disimpan dan diakses oleh pengguna melalui internet. Server ini berfungsi sebagai tempat menyimpan semua file seperti halaman HTML, gambar, video, dan konten lainnya, sehingga website dapat diakses kapan saja oleh pengunjung.
Ada beberapa jenis hosting:
- **Shared Hosting**: Banyak website berbagi sumber daya server yang sama. Cocok untuk website kecil atau pemula.
- **VPS (Virtual Private Server)**: Server dibagi menjadi beberapa ruang virtual yang lebih mandiri. Setiap website memiliki ruang khusus dengan lebih banyak kontrol dan performa.
- **Dedicated Hosting**: Satu server sepenuhnya didedikasikan untuk satu website. Memberikan performa dan kontrol penuh, cocok untuk website dengan lalu lintas tinggi.
- **Cloud Hosting**: Website dihosting di jaringan server virtual yang terhubung melalui cloud, menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih tinggi.
Secara sederhana:
- **Domain** adalah alamat website (seperti alamat rumah),
- **Hosting** adalah tempat fisik website berada (seperti bangunan yang menyimpan barang di alamat tersebut).
Memilih Domain dan Hosting yang Tepat
Memilih **domain** dan **hosting** yang tepat sangat penting untuk kesuksesan website Anda. Beberapa hal perlu dipertimbangkan, mulai dari kebutuhan bisnis hingga kinerja teknis. Berikut panduan untuk membantu Anda memilih:
### **Memilih Domain yang Tepat:**
1. **Mudah Diingat dan Diketik**:
- Pilih nama domain yang pendek, sederhana, dan mudah diingat. Hindari penggunaan karakter yang sulit diketik atau diingat seperti tanda hubung (-) atau angka.
- Contoh: domain **"contoh.com"** lebih mudah diingat daripada **"contoh-123.com"**.
2. **Menggambarkan Bisnis atau Merek**:
- Nama domain harus mencerminkan identitas bisnis atau merek Anda. Idealnya, pengguna sudah bisa menebak dari nama domain tentang isi atau layanan website.
- Contoh: **"tokoelektronik.com"** langsung menunjukkan bahwa itu adalah website toko elektronik.
3. **Ekstensi Domain yang Tepat**:
- Ekstensi domain adalah bagian di akhir domain, seperti **.com**, **.net**, atau **.id**. Pilih TLD yang sesuai dengan tujuan bisnis Anda. Ekstensi **.com** adalah yang paling umum dan mudah diingat, tetapi jika bisnis Anda lebih lokal, pertimbangkan menggunakan **.id** untuk Indonesia atau **.co.uk** untuk Inggris.
- Untuk organisasi non-profit, **.org** lebih relevan.
4. **Pastikan Nama Domain Tersedia**:
- Gunakan alat pencarian domain yang disediakan oleh registrar (penyedia domain) untuk memeriksa apakah nama domain yang Anda inginkan tersedia.
5. **Lindungi Merek Anda**:
- Jika memungkinkan, beli beberapa variasi domain yang terkait dengan bisnis Anda (misalnya, **.com**, **.net**, **.org**) untuk mencegah orang lain mengambilnya dan melindungi merek Anda.
### **Memilih Hosting yang Tepat:**
1. **Kebutuhan Website*:
- Pertimbangkan ukuran dan kebutuhan website Anda. Jika Anda memulai blog kecil atau portofolio sederhana, **shared hosting** mungkin sudah cukup. Untuk e-commerce atau situs dengan banyak lalu lintas, Anda mungkin membutuhkan **VPS** atau **dedicated hosting**
2. **Kecepatan dan Uptime**:
- Pilih penyedia hosting yang menawarkan kecepatan server yang tinggi dan uptime yang baik (minimal 99.9%). Kecepatan website sangat penting untuk pengalaman pengguna dan SEO
3. **Jenis Hosting**:
- **Shared Hosting**: Cocok untuk pemula dan website dengan trafik rendah.
- **VPS Hosting**: Memberikan lebih banyak kontrol dan cocok untuk website yang berkembang dengan kebutuhan yang lebih kompleks.
- **Dedicated Hosting**: Anda mendapatkan seluruh server, ideal untuk situs besar dengan trafik tinggi.
- **Cloud Hosting**: Fleksibel dan cocok untuk website yang membutuhkan skalabilitas tinggi.
4. **Dukungan Pelanggan**:
- Pilih penyedia hosting yang menawarkan dukungan pelanggan 24/7 melalui berbagai saluran seperti live chat, email, dan telepon. Ini penting untuk membantu mengatasi masalah teknis kapan saja.
5. **Keamanan**:
- Pastikan hosting menawarkan fitur keamanan seperti SSL gratis, proteksi dari serangan DDoS, backup otomatis, dan firewall. Keamanan sangat penting terutama untuk situs e-commerce yang mengelola data pelanggan.
6. **Harga**:
- Bandingkan harga dengan fitur yang ditawarkan. Harga yang lebih murah tidak selalu lebih baik jika layanannya tidak memadai. Perhatikan juga biaya pembaruan, karena banyak penyedia menawarkan harga promo yang lebih murah hanya untuk tahun pertama
7. **Kemudahan Penggunaan**:
- Jika Anda tidak memiliki pengalaman teknis yang mendalam, pilih hosting yang menyediakan **control panel** seperti cPanel atau Plesk yang mudah digunakan untuk mengelola website, domain, dan email.
### **Penyedia Domain dan Hosting yang Populer:**
- **Domain Registrar**: GoDaddy, Namecheap, Google Domains, Hostinger.
- **Penyedia Hosting**: Bluehost, HostGator, SiteGround, Niagahoster, Domainesia.
Dengan memilih domain yang mudah diingat dan relevan, serta hosting yang sesuai dengan kebutuhan website Anda, Anda akan memaksimalkan performa dan kesuksesan online website tersebut.
Install Domain di dalam Hosting
Menginstal domain ke dalam hosting adalah proses yang menghubungkan nama domain dengan layanan hosting yang Anda pilih. Dengan begitu, ketika seseorang memasukkan alamat domain Anda di browser, mereka akan diarahkan ke website yang di-hosting di server tersebut. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk memasang domain di dalam hosting:
### **Langkah 1: Beli Domain dan Hosting**
- **Domain** dan **Hosting** bisa dibeli dari penyedia layanan yang sama atau berbeda.
- Jika Anda membelinya dari penyedia yang berbeda, Anda akan perlu melakukan sedikit konfigurasi tambahan (misalnya, mengarahkan DNS)
### **Langkah 2: Menghubungkan Domain dengan Hosting**
#### Jika Domain dan Hosting dari Penyedia yang Sama:
1. **Login ke Akun Hosting**: Masuk ke akun di penyedia hosting Anda.
2. **Akses Control Panel (cPanel atau Plesk)**: Di dasbor penyedia hosting, cari **cPanel** atau panel kontrol lain yang digunakan oleh hosting Anda.
3. **Tambahkan Domain**:
- Jika ini adalah domain utama Anda:
- Cari bagian **Domains** atau **Domain Management**.
- Pilih **Add New Domain** atau **Manage Domain**.
- Masukkan nama domain Anda, lalu ikuti langkah-langkah yang diminta.
- Jika ini adalah domain tambahan (addon domain):
- Di dalam cPanel, pilih **Addon Domains**.
- Masukkan nama domain yang ingin Anda tambahkan, dan sistem akan secara otomatis mengisi detail lainnya.
4. **Tentukan Root Directory**: Biasanya, Anda akan diminta untuk memilih atau menentukan root folder untuk domain tersebut. Misalnya, foldernya bisa di-set ke **/public_html/nama-domain**.
5. **Selesai**: Setelah domain ditambahkan, domain Anda akan terhubung dengan hosting. Anda sekarang bisa mengupload file website atau menginstal CMS (seperti WordPress) di dalam hosting tersebut.
#### Jika Domain dan Hosting dari Penyedia yang Berbeda:
1. **Login ke Akun Domain Registrar**:
- Masuk ke akun di penyedia domain (misalnya GoDaddy, Namecheap).
2. **Temukan Pengaturan DNS**:
- Cari pengaturan **DNS Management** atau **Domain Management**.
3. **Ubah Name Server (NS)**:
- Anda perlu mengarahkan domain ke hosting dengan mengganti **name server** di pengaturan domain Anda. Anda akan mendapatkan detail name server ini dari penyedia hosting.
- Contoh Name Server umum:
- **ns1.namahosting.com**
- **ns2.namahosting.com**
- Ganti name server di penyedia domain Anda dengan detail dari penyedia hosting Anda.
4. **Simpan Pengaturan**: Simpan perubahan. Biasanya butuh waktu 24-48 jam agar perubahan name server berlaku sepenuhnya (propagasi DNS).
5. **Tambahkan Domain ke Hosting**:
- Masuk ke akun hosting Anda, buka **cPanel**, dan tambahkan domain baru dengan mengikuti langkah-langkah seperti di atas.
### **Langkah 3: Upload File Website atau Install CMS**
Setelah domain berhasil dihubungkan dengan hosting, Anda dapat mulai membangun website:
1. **Upload File Website**:
- Jika Anda memiliki file HTML, CSS, atau file website statis lainnya, Anda bisa mengunggahnya ke folder **public_html** atau ke folder yang telah Anda tentukan untuk domain tersebut (biasanya ada di **File Manager** di cPanel).
- Alternatif lain adalah menggunakan **FTP** (seperti FileZilla) untuk mengunggah file website Anda ke server hosting.
2. **Install CMS (WordPress, Joomla, dll.)**:
- Sebagian besar hosting memiliki fitur **1-Click Installer** untuk CMS populer seperti WordPress.
- Buka cPanel > **Softaculous Apps Installer** (atau yang setara), pilih **WordPress**, dan ikuti langkah-langkah instalasi.
- Pilih domain yang sudah ditambahkan sebagai domain utama saat instalasi.
### **Langkah 4: Konfigurasi DNS dan SSL (Opsional)**
1. **Konfigurasi DNS**:
- Anda dapat mengatur lebih lanjut pengaturan DNS, seperti **A Record** dan **CNAME**, jika diperlukan.
2. **Install SSL Certificate**:
- SSL diperlukan agar website Anda dapat diakses melalui protokol **https**.
- Di cPanel, temukan bagian **SSL/TLS** dan instal sertifikat SSL. Banyak penyedia hosting menawarkan SSL gratis (misalnya, dari Let's Encrypt).
### **Langkah 5: Uji Website**
- Setelah semuanya terhubung, buka browser dan akses domain Anda. Jika semuanya sudah diatur dengan benar, website Anda akan muncul.
- Jika website belum muncul, mungkin ada beberapa waktu propagasi DNS (24-48 jam), jadi bersabarlah.
### Kesimpulan:
Setelah melalui langkah-langkah ini, domain Anda akan terinstal di hosting dan siap diakses oleh publik. Jika ada masalah, Anda bisa menghubungi dukungan teknis dari penyedia hosting atau domain untuk bantuan lebih lanjut.
Install WordPress
Menginstal WordPress di hosting Anda bisa dilakukan dengan beberapa langkah mudah, baik menggunakan **cPanel (dengan 1-Click Installer)** atau dengan **instalasi manual**. WordPress adalah salah satu platform CMS (Content Management System) paling populer, dan banyak penyedia hosting mendukung instalasi WordPress dengan cepat.
Berikut panduan untuk **menginstal WordPress**:
---
### **Metode 1: Menggunakan 1-Click Installer (Softaculous di cPanel)**
Ini adalah cara termudah untuk menginstal WordPress, terutama jika penyedia hosting Anda mendukung **Softaculous** atau fitur **1-Click Installer**.
#### Langkah-langkah:
1. **Login ke cPanel**:
- Masuk ke akun hosting Anda dan buka **cPanel**.
2. **Cari Softaculous / 1-Click Installer**:
- Di dalam cPanel, cari bagian yang disebut **Softaculous Apps Installer** atau **WordPress Installer**. Biasanya ada di bawah bagian **Auto Installers** atau **Software**.
3. **Pilih WordPress**:
- Klik pada ikon WordPress. Anda akan dibawa ke halaman instalasi.
4. **Klik Install**:
- Klik tombol **Install Now**.
5. **Isi Detail Instalasi**:
- **Choose Protocol**: Pilih apakah Anda ingin menggunakan **http** atau **https** (memerlukan sertifikat SSL jika menggunakan https).
- **Choose Domain**: Pilih domain atau subdomain tempat Anda ingin menginstal WordPress.
- **Directory**: Biarkan kosong jika Anda ingin menginstal di root domain (misalnya, www.example.com). Jika Anda ingin menginstalnya di subfolder, masukkan nama folder (misalnya, jika Anda memasukkan "blog", instalasi akan berada di www.example.com/blog).
- **Site Name & Site Description**: Masukkan nama dan deskripsi situs Anda.
- **Admin Username, Password, & Email**: Buat username, kata sandi, dan email admin yang akan Anda gunakan untuk login ke dashboard WordPress.
- **Select Language**: Pilih bahasa yang Anda inginkan (misalnya, Bahasa Indonesia atau English).
6. **Advanced Options** (Opsional):
- Anda bisa mengubah nama database dan prefiks tabel jika diperlukan, atau biarkan pengaturan default.
7. **Install**:
- Klik tombol **Install**. Proses instalasi akan berlangsung selama beberapa detik.
8. **Selesai**:
- Setelah instalasi selesai, Anda akan diberikan URL untuk mengakses **Dashboard Admin WordPress** (biasanya **www.example.com/wp-admin**).
- Gunakan username dan password yang telah Anda buat untuk masuk ke dashboard.
---
### **Metode 2: Instalasi Manual WordPress**
Instalasi manual adalah alternatif jika hosting Anda tidak mendukung instalasi otomatis atau Anda lebih suka melakukan semuanya secara manual.
#### Langkah-langkah:
1. **Download WordPress**:
- Kunjungi situs resmi WordPress di [https://wordpress.org/download/](https://wordpress.org/download/) dan download versi terbaru WordPress.
2. **Upload ke Hosting**:
- **FTP (File Transfer Protocol)**:
- Gunakan software FTP seperti **FileZilla** untuk mengunggah file WordPress ke server Anda. Anda harus menghubungkan ke server hosting Anda dengan detail FTP yang diberikan oleh penyedia hosting.
- Upload semua file dari folder **WordPress** yang Anda unduh ke direktori **public_html** (untuk domain utama) atau ke folder lain jika Anda menginstal di subdomain atau subfolder.
- **File Manager cPanel**:
- Alternatif lain adalah dengan menggunakan **File Manager** di cPanel.
- Upload file zip WordPress yang Anda unduh, kemudian ekstrak file tersebut di dalam folder **public_html**.
3. **Buat Database MySQL**:
- Kembali ke **cPanel** dan cari bagian **MySQL Databases**.
- Buat database baru untuk WordPress. Beri nama database sesuai keinginan.
- Buat **User** baru, tambahkan user ke database, dan berikan semua hak akses (privileges).
- Simpan informasi database, username, dan password untuk langkah berikutnya.
4. **Konfigurasi wp-config.php**:
- Di dalam file WordPress yang telah Anda upload, cari file bernama **wp-config-sample.php**.
- Ganti nama file tersebut menjadi **wp-config.php**.
- Buka file tersebut di editor teks (bisa menggunakan File Manager di cPanel atau editor teks di komputer).
- Masukkan detail database Anda di bagian berikut:
```php
define('DB_NAME', 'nama_database');
define('DB_USER', 'nama_user');
define('DB_PASSWORD', 'password_database');
define('DB_HOST', 'localhost'); // biasanya ini tetap "localhost"
```
- Simpan perubahan.
5. **Jalankan Instalasi WordPress**:
- Buka browser dan kunjungi domain Anda (misalnya, www.example.com).
- Anda akan dibawa ke halaman instalasi WordPress.
- Masukkan informasi situs seperti nama situs, username, password, dan email admin.
- Klik **Install WordPress**.
6. **Selesai**:
- Setelah instalasi selesai, Anda akan melihat pesan sukses dan dapat login ke **Dashboard Admin WordPress** di **www.example.com/wp-admin**.
---
### **Pasca-Instalasi: Hal yang Perlu Dilakukan**
Setelah instalasi WordPress selesai, ada beberapa langkah lanjutan yang bisa Anda lakukan:
1. **Pilih Tema**:
- Masuk ke dashboard admin WordPress, pilih **Appearance > Themes**, dan instal tema yang sesuai dengan kebutuhan website Anda.
2. **Install Plugin**:
- Buka **Plugins > Add New** untuk menambahkan plugin seperti **Yoast SEO**, **WooCommerce** (untuk toko online), atau **Jetpack**.
3. **Setup Permalinks**:
- Di bagian **Settings > Permalinks**, atur struktur URL sesuai preferensi (misalnya, www.example.com/post-name/).
4. **Aktifkan SSL** (Jika Belum):
- Jika Anda menggunakan **https**, pastikan sertifikat SSL aktif dan situs Anda diatur untuk menggunakan **https** di pengaturan WordPress.
5. **Uji Website**:
- Buka website Anda untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
---
Dengan kedua metode ini, Anda bisa menginstal WordPress dengan mudah dan cepat. Jika Anda tidak terlalu teknis, metode 1-Click Installer biasanya lebih direkomendasikan, sementara instalasi manual memberi lebih banyak kontrol.
Penjelasan Dasar Menu WordPress
Setting WordPress
Install Themes WordPress
Install Plugin Penting
Bikin Landing Page
